Brocade7500E SPECIFICATIONS(continued)
Fabric services Simple Name Server,
Registered State Change Notification (RSCN), Brocade FC-FC Routing Service,
Brocade Advanced Zoning, Brocade Web Tools, FCIP Tunneling Service, Brocade
Advanced ISL Trunking, Advanced Performance Monitoring, Traffic Isolation,
Brocade Advanced Zoning (default zoning, port/WWN zoning, broadcast zoning),
Dynamic Path Selection (DPS), Extended Fabrics, Fabric Watch, FDMI, Frame
Redirection, FSPF, IPoFC, Management Server, N_Port Trunking, NPIV, NTP v3, Port
Fencing, Reliable Commit Service (RCS), Simple Name Server (SNS)
FIPS certification FIPS 140-2 Level
2-compliant package available
Management
Supported management software Telnet, SSH,
HTTP, SNMP v1/v3 (FE MIB, FC Management MIB), Auditing, Syslog, Brocade
Advanced Web Tools, Brocade Fabric Watch, Brocade Data Center Fabric Manager
(DCFM) Enterprise (Brocade DCX, DCX-4S) or DCFM Professional (Brocade DCX-4S
only), Brocade Fabric Manager (optional, FOS environments only), Brocade EFCM
9.x (optional), command line interface, Administrative Domains, trial licenses
for add-on capabilities, third-party applications utilizing the Brocade SMI-S
Agent
Security DH-CHAP (between switches and end
devices), FIPS 140-2 L2-compliant, HTTPS, IPsec, IP filtering, LDAP, Port
Binding, RADIUS, Role-Based Access Control (RBAC), Secure Copy (SCP), Secure
RPC, SSH v2, SSL, Switch Binding, Trusted Switch
Management access 10, 100 Mbit/sec Ethernet
(RJ-45), serial port, in-band management via Gigabit Ethernet WAN ports
Diagnostics POST and embedded
online/offline diagnostics
Mechanical
Enclosure Non-cable-side to cable-side
airflow; power from cable side; 1U, 19-in. EIA rack-compliant
Size Width: 42.87 cm (16.88 in)
Height: 4.30 cm (1.69 in)
Depth: 64.56 cm (25.40 in)
System weight 13.7 kg (30.2 lb) with two
power supplies, no SFPs
Environmental
Temperature Operating: 10°C to 40°C;
Non-operating: –25°C to 70°C
Humidity Operating: 20 to 85%,
non-condensingNon-operating: 20 to 85%, non-condensing
Altitude 3 km
Shock Operating: 105 G, 2.5 ms,
half-sineNon-operating: 40 G, 13 ms, trapezoidal
Vibration Operating: 0.5 G
(5–500–5Hz)Non-operating: 2.0 G (5–500–5Hz)
Heat dissipation 730 BTU per hour
CO2 emissions 846 kg per year
Power
AC input 2.2 A for 100–120 VAC
1.2 A for 200–220 VAC
Frequency 47 to 63 Hz
For information about supported SAN
standards, visit www.brocade.com/sanstandards
For information about hardware regulatory
compliance, visit www.brocade.com/regulatorycompliance
For information about switch and device
interoperability, visit www.brocade.com/interoperability
Corporate HeadquartersSan Jose, CA USA
T: +1-408-333-8000
info@brocade.com
European HeadquartersGeneva, Switzerland
T: +41-22-799-56-40emea-info@brocade.com
Asia Pacific HeadquartersSingapore
T: +65-6538-4700apac-info@brocade.com
© 2009 Brocade Communications Systems, Inc.
All Rights Reserved. 01/09 GA-DS-965-03
Brocade, the B-wing symbol, DCX, Fabric OS,
File Lifecycle Manager, MyView, and StorageX are registered trademarks, and
DCFM and SAN Health are trademarks of Brocade Communications Systems, Inc., in
the United States and/or in other countries. All other brands, products, or
service names are or may be trademarks or service marks of, and are used to
identify, products or services of their respective owners.
Notice: This document is for informational
purposes only and does not set forth any warranty, expressed or implied,
concerning any equipment, equipment feature, or service offered or to be
offered by Brocade. Brocade reserves the right to make changes to this document
at any time, without notice, and assumes no responsibility for its use. This
informational document describes features that may not be currently available.
Contact a Brocade sales office for information on feature and product
availability. Export of technical data contained in this document may require
an export license from the United States government
Repost from :
www.brocade.com/forms/getFile?.../data_sheets/...data_sheets/7500E..
Wi-Fi
Posted: Selasa, 03 Agustus 2010Selasa, 03
Agustus 2010 by yukivaleri in Label: Jaringan Komputer
0
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless
Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan
untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang
didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a
atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru
tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh
hingga kecepatan transfernya.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan
perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak
digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan
komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant
(PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau
dikenal dengan hotspot) terdekat.
Spesifikasi
Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi
IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
* 802.11a
* 802.11b
* 802.11g
* 802.11n
Spesifikasi b merupakan produk pertama
Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan
terbanyak pada 2005.
Spesifikasi Wi-Fi Spesifikasi Kecepatan
Frekuensi
Band Cocok
dengan
802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s ~2.4 GHz a
802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mb/s ~5 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang
digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari
pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan
frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit,
lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran
AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz
sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel
(masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
* Channel 1 - 2,412 MHz;
* Channel 2 - 2,417 MHz;
* Channel 3 - 2,422 MHz;
* Channel 4 - 2,427 MHz;
* Channel 5 - 2,432 MHz;
* Channel 6 - 2,437 MHz;
* Channel 7 - 2,442 MHz;
* Channel 8 - 2,447 MHz;
* Channel 9 - 2,452 MHz;
* Channel 10 - 2,457 MHz;
* Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan
salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan
dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi
adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat
telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi
kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat
dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada
Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar
teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi
sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan
Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis
802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz
atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical).
Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan
bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita
frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di
kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling
tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu
area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan
kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin
melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa
PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana
terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat
tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet
bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya
pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika
Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet
berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia,
telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di
kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi
pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa,
530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang
diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis
teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun
dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002
(www.analysys.com).
Wi-fi Hardware
Wi-fi dalam bentuk PCI
Hardware wi-fi yang ada di pasaran saat ini
ada berupa :
* PCI
* USB
* PCMCIA
* Compact Flash
Mode Akses Koneksi Wi-fi
Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu
Ad-Hoc
Mode koneksi ini adalah mode dimana
beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah
Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya
2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point
Infrastruktur
Menggunakan Access Point yang berfungsi
sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat
saling terhubung melalui jaringan (Network)
Sistem Keamanan Wi-fi
Terdapat beberapa jenis pengaturan keamanan
jaringan Wi-fi, antara lain:
1. WPA Pre-Shared Key
2. WPA RADIUS
3. WPA2 Pre-Shared Key Mixed
4. WPA2 RADIUS Mixed
5. RADIUS
6. WEP
Popularitas Wi-fi
Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet
berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta,
misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat
take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe
--seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club
Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat
membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari
menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP
(Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana
panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai
VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil
kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video
streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis
teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari
kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat
disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung
meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian
nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya
menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara
teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah
operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru
dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua
perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan
terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak
diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya
antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem
telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut
--karena penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya, maupun karenanya
kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya-- pada akhirnya akan
membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara
optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur
frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk
keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio
atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu
harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam
S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056,
diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan
mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan
perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa
setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum
yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang
mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut,
berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat
yang digunakan.



0 komentar:
Posting Komentar