SERAT OPTIK ( FIBER OPTIK )
Serat
optik (fiber optik ) adalah suatu pemandu gelombang cahaya ( light wave guide )
yang berupa suatu kabel tembus pandang (
Transparant ) yang mana penampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian
yaitu : bagian tengah yang disebut “ core” dan bagian luar yang disebut “
cladding”. Cladding pada serat optik membungkus atau mengelilingi core.adapun
bentuk penampang dari core dapat bermacam-macam, antara lain : pipih, segitiga,
segi empat,segi banyak atau berbentuk lingkaran.
Serat
optik merupakan suatu saluran transmisi yang membawa gelombang yang disalurkan
merupakan gelombang cahaya. Sehingga dalam analisis serat optik digunakan
pendekatan sifat cahaya. Lebar bidang sinyal yang disalurkan tergantung dari
diameter serat optik, semakin kecil diameter serat optik maka akan semakin
sempit lebar bidangnya. Kerugian yang timbul dalam suatu serat optik antara
lain karena dispersi ( penghamburan ) da pembiasan.
Berikut adalah
beberapa tahap sejarah perkembangan teknologi serat optik :
1.
Generasi
Pertama ( mulai tahun 1970)
Sistem
masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya terdiri dari
:
·
Encoding :
Mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik.
·
Transmitter :
Mengubah sinyal listrik menjadi gelombang cahaya termodulasi, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 μm.
·
Serat Silika : Sebagai pengantar
gelombang cahaya.
·
Repeater :
Sebagai penguat gelombang cahaya yang melemah di jalan
·
Receiver :
Mengubah
gelombang cahaya termodulasi menjadi sinyal listrik,
berupa foto-detektor.
·
Decoding :
Mengubah sinyal listrik menjadi ouput (misal suara)
Repeater bekerja dengan merubah
gelombang cahaya menjadi sinyal listrik
kemudian
diperkuat secara elektronik dan diubah kembali menjadi gelombang
cahaya.
Pada tahun 1978 dapat mencapai kapasitas transmisi 10 Gb.km/s.
2.
Generasi
Ke- Dua ( mulai tahun 1981)
- Untuk mengurangi efek dispersi, ukuran
inti serat diperkecil.
- Indeks bias kulit dibuat
sedekat-dekatnya dengan indeks bias inti.
- Menggunakan diode laser, panjang gelombang
yang dipancarkan 1,3 μm.
- Kapasitas transmisi menjadi 100
Gb.km/s.
3.
Generasi
Ke- Tiga ( mulai tahun 1982)
- Penyempurnaan pembuatan serat silika.
- Pembuatan chip diode laser berpanjang
gelombang 1,55 μm.
- Kemurniaan bahan silika ditingkatkan
sehingga transparansinya dapat dibuat
untuk panjang gelombang sekitar 1,2 μm sampai 1,6 μm
- Kapasitas transmisi menjadi beberapa
ratus Gb.km/s.
4.
Generasi
Ke- Empat ( mulai tahun 1984)
- Dimulainya riset dan pengembangan
sistem koheren, modulasinya bukan
modulasi intensitas melainkan modulasi
frekuensi, sehingga sinyal yang sudah
lemah intensitasnya masih dapat
dideteksi, maka jarak yang dapat ditempuh, juga
kapasitas transmisinya, ikut membesar.
- Pada tahun 1984 kapasitasnya sudah
dapat menyamai kapasitas sistem deteksi
langsung (modulasi intensitas).
- Terhambat perkembangannya karena
teknologi piranti sumber dan deteksi
modulasi frekuensi
masih jauh tertinggal.
5. Generasi Ke- Lima ( mulai tahun
1989)
v Dikembangkan
suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada
generasi-generasi
sebelumnya.
v Pada
awal pengembangannya kapasitas transmisi hanya dicapai 400 Gb.km/s
tetapi setahun kemudian
kapasitas transmisinya sudah menembus 50.000
Gb.km/s !
6.
Generasi
Ke- Enam ?
v Pada
tahun 1988 Linn F. Mollenauer mempelopori sistem komunikasi optik
soliton.
Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen
panjang gelombang yang
berbeda hanya sedikit dan juga bervariasi dalam
intensitasnya.
v Panjang
soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen
yang saling berdekatan,
sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan
informasi yang terdiri
dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division
multiplexing).
v Eksprimen
menunjukkan bahwa soliton minimal dapat membawa 5 saluran yang
masing-masing membawa informasi dengan
laju 5 Gb/s. Kapasitas transmisi yang telah diuji mencapai 35.000 Gb.km/s.
v Cara
kerja sistem soliton ini adalah efek Kerr, yaitu sinar-sinar yang
panjang
gelombangnya sama akan
merambat dengan laju yang berbeda di dalam suatu
bahan jika
intensitasnya melebihi suatu harga batas. Efek ini kemudian
digunakan untuk
menetralisir efek dispersi, sehingga soliton tidak melebar pada
waktu sampai di receiver.
Hal ini sangat menguntungkan karena tingkat
kesalahan yang
ditimbulkannya amat kecil bahkan dapat diabaikan.
Struktur Serat Optik
Dalam struktur serat
optik dibagi menjadi tiga bagian utama,
yaitu sebagai berikut :
a) Inti
(core).
Inti
terbuat dari bahan kuarsa berkualitas sangat tinggi dan tidak
mengalami
korosi. Bentuk penampang core serat optik ada yang berbentuk ellips dan adapula
yang berbentuk lingkaran. Inti memiliki diameter 5 μm – 200 μm.
b) Selubung
kulit (cladding).
Selubung
kulit terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias lebih kecil
dari
inti sehingga hubungan indeks bias antara inti dan selubung kulit
akan
mempengaruhi perambatan cahaya pada inti.
c) Jaket/pembungkus
(coating).
Sekeliling
inti dan selubung kulit dibalut dengan plastik yang berfungsi
untuk
melindungi serat optik dari kerusakan, seperti goresan, kotoran
dan
lainnya.

Jenis Serat Optik
Berdasarkan mode
penjalarannya, serat optik dibagi menjadi dua
macam, yaitu :
1 ) serat
optik mode tunggal (single-mode optical fiber), dan
2 ) serat
optik mode jamak (multimode optical fiber).
Sedangkan, menurut
susunan indeks biasnya, serat optik terdiri
atas dua macam, yaitu :
a. Serat optik mode
jamak indeks undak (Step Index, SI), dan
b. serat optik mode jamak indeks berangsur
(Graded Index, GRIN).
Ø Serat Optik Mode Tunggal
Serat
optik mode tunggal hanya menjalarkan satu mode berkas cahaya. Struktur serat
optik mode tunggal ditunjukkan pada Gambar di bawah.

Susutan
total serat optik mode tunggal sangat kecil, yaitu sekitar 0,2 dB/km, sehingga
serat optik ini sesuai untuk sistem komunikasi jarak jauh dengan kapasitas yang
besar.
Serat
Optik Mode Jamak Indeks Undak (SI)
Serat optik mode jamak indeks undak terdiri dari inti (core)
dengan indeks bias n1 dan dikelilingi oleh selubung kulit (cladding) dengan
indeks bias n2 (Gambar 3). Sudut kritis θc untuk serat optik mode jamak indeks
undak, yang diberikan oleh persamaan berikut :

Perubahan
indeks bias Δ merupakan nilai serat yang diberikan oleh persamaan :
∆
= r1-n2/n1
Nilai
ini selalu positif, karena n1 harus lebih besar daripada n2, agar sudut kritis
ada. Khususnya, Δ pada orde 0,01

Karena
indeks bias dari inti adalah konstan dan kecepatan dari setiap mode adalah
sama, serta jarak yang ditempuh oleh masing-masing mode adalah berbeda, maka
akan ada perbedaan waktu perambatan. Karena cahaya dari serat yang berinti
lebih besar adalah gabungan dari beberapa ratus mode yang berbeda maka sebuah
pulsa akan melebar selama transmisi.
Serat Optik Mode Jamak Indeks Berangsur (GRIN)

Keuntungan Sistem Serat Optik
Mengapa sistem serat optik dikatakan
merevolusi dunia telekomunikiasi? Ini karena dibandingkan dengan sistem
konvensional menggunakan kabel logam (tembaga) biasa, serat optik memiliki:
1.
Less expensive – Beberapa mil kabel optik dapat
dibuat lebih murah dari kabel tembaga dengan panjang yang sama.
2.
Thinner – Serat optik dapat dibuat dengan
diameter lebih kecil (ukuran diameter kulit dari serat sekitar 100 μm dan total
diameter ditambah dengan jaket pelindung sekitar 1 – 2 mm) daripada kabel
tembaga, dan juga karena serat optik membawa light (cahaya) maka tentunya
memiliki light weight (berat yang ringan). Maka kabel serat optik mengambil
tempat yang lebih kecil di dalam tanah.
3.
Higher carrying capacity – Karena
serat optik lebih tipis dari kabel tembaga maka kebanyakan serat optik dapat
dibundel ke dalam sebuah kabel dengan diameter tertentu maka beberapa jalur
telepon dapat berada pada kabel yang sama atau lebih banyak saluran televisi
pada TV cable dapat melalui kabel. Serat optik juga memiliki bandwidth yang
besar (1 dan 100 GHz, untuk multimode dan single-mode sepanjang 1 Km).
4.
Less signal
degradation – Sinyal yang loss pada serat optik lebih kecil (kurang dari 1
dB/km pada rentang panjang gelombang yang lebar) dibandingkan dengan kabel
tembaga.
5.
Light signals – Tidak seperti sinyal listrik pada
kabel tembaga, sinyal cahaya dari satu serat optik tidak berinterferensi dengan
sinyal cahaya pada serat optik yang lainnya di dalam kabel yang sama, juga
tidak ada interferensi elektromagnetik. Ini berarti meningkatkan kualitas
percakapan telepon atau penerimaan TV. Juga tidak ada
6.
Low Power –
Karena sinyal pada serat optik mengalami loss yang rendah, transmitter dengan
daya yang rendah dapat digunakan dibandingkan dengan sistem kabel tembaga yang
membutuhkan tegangan listrik yang tinggi, hal ini jelas dapat mengurangi biaya
yang dibutuhkan.
7.
Digital signals –
Serat optik secara ideal cocok untuk membawa informasi digital dimana berguna
secara khsusus pada jaringan komputer.
8.
Non-flammable –
Karena tidak ada arus listrik yang melalui serat optik, maka tidak ada resiko
bahaya api.
9.
Flexibile – Karena serat optik sangat fleksibel
dan dapat mengirim dan menerima cahaya, maka digunakan pada kebanyakan kamera
digital fleksibel untuk tujuan :
-
Medical
Imaging – pada bronchoscopes, endoscopes, laparoscope,
colonofiberscope (dapat dimasukkan ke dalam tubuh manusia (misal usus) sehingga
citranya dapat dilihat langsung dari luar tubuh). ƒ
-
Mechanical imaging – memeriksa pengelasan didalam pipa
dan mesin ƒ
-
Plumbing – memeriksa sewer lines
KELEMAHAN FIBER OPTIK
1.
Sukar membuat terminal pada kabel
serat.
2.
tidak seperti pada kawat logam,
penyambungan serat harus menggunakan teknik serta ketelitian yang tinggi,
3.
Serat optik tidak dapat menyalurkan
energi elektrik, pengulang harus dicatu secara lokal atau dicatu secara remote
menggunakan kabel elekrik terpisah.
4.
Intensitas energi cahaya yang
dipancarkan oleh pemancar optik dapat merusak retina mata secara permanen jika
pada saat instalasi tidak dilakukan hati-hati.



0 komentar:
Posting Komentar